Pemakaian Pisau Taji Untuk Ayam – Arena yang di jadikan tempat pertarungan yang harusnya dapat di nikmati oleh para peminat dan penggemar ayam. Para peminat dan penggemar menginginkan pertandingan yang menghibur dan menyenangkan bukan melihat pertandingan yang mengerikan jika menggunakan pisau taji.

Pemakaian Pisau Taji Untuk Ayam

Penggunaan pisau taji ini juga membuat jalan nya pertandingan menjadih berakhir lebih cepat dan menjadikan luka bagi yang menang dan kalah. Bisa di bilang dengan menggunakan pisau taji dalam pertandingan di dalam arena menjadikan arena itu menjadi pertumpahan darah bagi ayam.

Ayam petarung yang mengikuti petarungan di dalam arena pertandingan ayam taji pun di latih dengan cara yang berbeda beda. Kecepatan dan kelincahan sang ayam sangat di tuntut tinggi pada ayam petarung agar mudah menghindar dari serangan pisau taji yang berbahaya.

Meski banyak para sobat pemain ayam yang tidak setuju atau di sebut anti penggunaan pisau taji untuk ayam petarung. Tapi pertandingan yang tidak menggunakan pisau pada ayam petarung tidak kunjung sepi peminat. Kebalikan nya di dalam dunia pertandingan ini pisau taji pun tetap berjalan tanpa ada kendala dan cenderung lancar. Dengan tampilan yang lebih menarik dan bervariasi dalam pertandingan di arena pertandingan.

Ayam Petarung di Indonesia

Pisau taji di pasang kan di bagian kaki ayam petarung dan di ikat kan di kaki sang ayam petarung. Ayam petarung taji sudah terbiasa di latih kaki nya agar bisa memaksimalkan fungsi pisau taji yang di pasangkan di kaki sang ayam petarung. Sehingga serangan yang di lancarkan sang ayam petarung ini pun akan semakin lincah dan sangat cepat karena sering di latih. Dengan serangan yang cepat dan juga kuat dapat meamtikan lawan dalam satu gerakan menggunakan pisau taji.

Pemakaian Pisau Taji Untuk Ayam

Pertandingan ayam ini sendiri merupakan bagian dari tradisi dan adat yang masih di jaga teguh oleh beberapa daerah. Namun beberapa orang menjadikan ini hal untuk mencari keuntungan keuntungan dan membuat citra menjadi jelek dan kearah negatif dari masyarakat luas.

Di Indonesia sendiri, praktik pertandingan ayam ini masih pertimbangan antara legal atau tidak legal. Apabila di lakukan untuk tradisi dan adat, pihak yang berwenang masih menganggap itu toleransi namun tidak dengan mencari keuntungan. Hanya asaja beberapa yang mencari keuntungan dari pertandingan ini tetap nakal dan kucing kucingan dengan pihak yang berwenangan.

Tinggalkan Balasan