Asal Mula Sabung Ayam Toraja – Menurut M Farid W Makkulau, Manu’ (Bugis) atau Jangang (Makassar) yang berarti ayam, adalah kata yang sangat lekat dalam kehidupan masyarakat Bugis Makassar. Gilbert Hamonic mengatakan bahwa kultur bugis kental dengan mitologi ayam. Sampai Raja Gowa XVI, I Mallombasi Daeng Mattawang Sultan Hasanuddin, digelari “Haaantjes van het Oosten” yang berarti “Ayam Jantan dari Timur.

Pertandingan ayam juga dikerjakan sbg pemenuhan ritual keyakinan (Aluk), yg mana bulu sayap ayam jantan di ambil serta ditancapkan di “tuang-tuang” atau bentangan bambu-bambu kecil sbg lambang penolak bala pada acara “aluk rambu solo’ “. Pada zaman sebelumnya Belanda kuasai serta memerintah Toraja, sabung ayam adalah kebiasaan dalam budaya toraja, meskipun juga seringkali jadikan arena taruhan (judi) di pasar-pasar ataupun di upacara kebiasaan
Baca Juga: Fungsi Telur Puyuh Untuk Ayam Aduan
Arti sabung ayam dalam peradilan orang-orang Toraja di kenal dengan “Si Londongan”. Tata langkah peradilan sabung ayam (Si Londongan) disadari serta dipandang sah dan dihormati apa pun keputusannya oleh orang-orang, meskipun tak ada saksi-saksi serta alat-alat bukti beda seperti yang umum di pengadilan moderen.
Sabung ayam telah menjadi tradisi bangsa indonesia sejak dahulu kala. salah satunya sabung ayam yang berasal dari toraja sulawesi selatan. Bahkan permainan sabung ayam sudah dimainkan sebelum belanda menjajah indonesia. Hingga saat ini sabung ayam masih eksis dan semakin populer di kalangan pecinta sabung ayam.
Dalam Kebudayaan toraja sendiri sabung ayam adalah kebudayaan yang berkembang mengikuti jamannya. Perlu diketahui, sabung ayam juga digunakan untuk menyelesaikan masalah sengketa untuk pihak yang berselisih mengenai perkara apa saja yang tidak dapat diselesaikan.
Telegram : +62812-2222-995
https://t.me/bolavita
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita
Link Official Bolavita : http://159.89.197.59/